Jumat, 25 November 2011

sbk

Pemanfaatan bahan alam dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) masih kurang. Khususnya untuk media pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) di SD kelas II. Bahan alam adalah bahan yang tersedia dan mudah mendapatkannya di sekitar kita. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti teridentifikasi permasalahan pada pembelajaran SBK yaitu, kurangnya pemanfaatan lingkungan sekitar siswa, khususnya ketersediannya bahan alam yang cukup untuk menunjang pembelajaran SBK pada KD 9.3 materi cetak timbul. Bahan alam tersebut berupa daun-daunan, pelepah pisang, dan umbi-umbian─kentang dan wortel─yang menjadi media pembelajaran sekaligus acuan cetak timbul dengan biaya yang relatif murah. Sehingga kemampuan mencetak timbul siswa dapat meningkat.



Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran SBK materi mencetak timbul dan peningkatan kemampuan mencetak timbul siswa dengan memanfaatan bahan alam sebagai media pembelajaran SBK di kelas II SDN Karangbesuki 1 Sukun Malang. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bentuk PTK yang digunakan kolaboratif dengan guru SBK SD dan teman sejawat. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan rubrik penilaian, pedoman wawancara, dan kamera foto. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data.



Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran SBK materi mencetak timbul KD 9.3 yaitu tingkat keberhasilan tindakan secara klasikal dari tahap pratindakan ke siklus 1 sebesar 8,8% dan siklus 1 ke siklus 2 sebesar 3,6%. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran SBK materi mencetak timbul siswa kelas II SD menunjukkan adanya peningkatan dari pratindakan ke siklus 1 sebesar 7,9% dan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 7,4%. Sedangkan pada aspek kemampuan mencetak timbul siswa kelas II menunjukkan peningkatan dari tahap pratindakan sebesar ke siklus 1 sebesar 7% dan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 11,3%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar